Gus Dur, Seorang Pahlawan?

Setelah meninggalnya Gus Dur, sejumlah pihak mendorong agar Gus Dur diberikan gelar Pahlawan. Fraksi Partai Demokrat , PDI Perjuangan dan PKB bahkan telah menyurati Presiden agar Gus Dur diberikan gelar pahlawan. Dukungan agar Gus Dur diberikan gelar sebagai pahlawan juga mengemuka di jejearing sosial faceboook dan twitter. Adapaun alasan agar Gus Dur diberikan gelar pahlawan antara lain karena semasa hidupnya, Gus Dur dianggap telah banyak berjasa kepada bangsa dan negara ini. Apakah Benar?

Apa yang membuat Gus Dur, atau dengan nama panjang Abdurrahman Wahid, dirasa pantas mendapatkan gelar pahlawan? Jawabannya adalah bahwa Gus Dur adalah bapak pluralisme indonesia, pembela minoritas, dan sebagainya. Itu benar, sangat benar. Gus Dur memegang prinsip pluralisme dengan sangat tegas. Masalahnya, apakah benar memiliki prinsip pluralisme?

Menurut Fatwa MUI Nomor  7/MUNAS VII/MUI/II/2005 tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA, Pluralisme agama adalah suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relative; oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengkalim bahwa hanya agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain salah. Pluralisme juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup dan berdampingan di surga.

Jadi, apakah pluralisme itu benar? sesuai fatwa diatas, Pluralisme, Liberalisme, dan Sekularisme Agama memiliki hukum yang sama, yaitu merupakan sebuah paham yang bertentangan dengan ajaran agama islam, dengan kata lain, HARAM! Jadi bagaimana?

Sebelumnya Gus Dur juga kerap kali melakukan sesuatu yang kontroversi, seperti mengatakan bahwa Al-Qur'an adalah kitab suci yang paling porno (!!!), beliau lebih mendukung penjajahan Zionis Israel, karena menurutnya hal ini tidak ada kaitannya dengan agama. Padahal atas dasar kemanusian segala bentuk penjajahan harusnya di hapuska, kan?

KESIMPULAN

Pendapat 1

Gus Dur adalah pahlawan yang gagah berani. Gus Dur adalah orang pertama yang mengutuk kebiadaban kerusuhan Mei 1998 dan menetapkan tahun baru imlek sebagai hari libur nasional, seorang pendukung minoritas. Gus Dur is my hero, a true hero. NU dan seluruh bangsa Indonesia patut berbangga bahwa bumi pertiwi bisa melahirkan tokoh sebesar Beliau.

Pendapat 2

Ketika orang Islam "berselisih" dengan yang non Muslim, Gus Dur selalu berdiri dipihak Non muslim dengan alasan membela minoritas dan pluralisme. Membela boleh saja, tapi jangan keterlaluan gitu dong! Sudah jelas pluralisme itu salah, kok malah masih dijalanin. Mungkin ia seorang pahlawan bagi warga non-muslim, warga NU (penganut islam Liberal), tapi ia bukan pahlawan Indonesia ataupun pahlawan islam!!!

Apa pendapat anda? debatkan di komentar...

2 komentar:

Jundullah Abdurrahman Askarillah mengatakan...

mana aja boleh....
hahaha! bcanda ath....
pilih yang no.2

Black mengatakan...

MUI kok digagas.MUI tu nggak becus jd lembaga Islam

Posting Komentar

 

Meja Debat Design by Insight © 2009